Jumat, 14 November 2008

HTML. Apa yach????

HTML adalah halaman yang ada pada suatu situs internet
atau web. software yang diperlukan dalam membuat website static
-editor : phexpert,zens, notepad, dreamweaver, frontpage
-browser: Mozila, opera, internet explore

struktur umum HTML
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> MASUKKAN TITLE
</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
</BODY>
</HTML>

langkah-langkah membuat dokumen HTML dengan editor Notepad, dan cara penyimpanan:
a. Klik Start-Program-Accessoris-Notepad
b. Setelah berada pada editor notepad lengkapi struktur umum HTML yang ada di diatas
c. simpan file tersebut dengan cara, klik menu File-Save as (pada kolom file name beri nama file, sedangkan pada kolom save as type cari dan klik all file)-save
d. untuk membukanya, aktifkan internet explorer lalu tekan tombol F5 pada keyboard
bila ada tag yang tidak dapat digunakan,maka tag kanan diganti dengan ;&gt
dan tag kiri diganti dengan ;&lt

tag-tag yang saya ketahui
<a href>
Membuat link ke halaman lain atau ke bagian lain dari halaman tersebut

<a name>
Membuat nama bagian yang didefinisikan pada link pada halaman yang sama

<applet>
Sebagai awal dari Java applets

<area>
Mendefinisikan daerah yang dapat diklik (link) pada image map

<b>
Membuat teks tebal

<basefont>
Membuat atribut teks default seperti jenis, ukuran dan warna font

<bgsound>
Memberi (suara latar) background sound pada halaman web

<big>
Memperbesar ukuran teks sebesar satu point dari defaultnya

<blink>
Membuat teks berkedip

<body>
Tag awal untuk melakukan berbagai pengaturan terhadap text, warna link & visited link

<br>
Pindah baris

<caption>
Membuat caption pada tabel

<<center>
Untuk perataan tengah terhadap teks atau gambar

<comment>
Meletakkan komentar pada halaman web tidak tidak akan nampak pada browser

<dd>
Indents teks

<div>
Represents different sections of text.

<embed>
Menambahkan sound or file avi ke halaman web

<font>
Mengganti jenis, ukuran, warna huruf yang akan digunakan utk teks

<form>
Mendefinisikan input form

<frame>
Mendefinisikan frame

Kamis, 13 November 2008

HTML

HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.

Software yang diperlukan dalam membuat website static : a. editor : notepad, dreamweaver, phexpert, zens, frontpage b. browser : ie, mozila, opera, google chrome Struktur umum HTML adalah sebagai berikut : & it ;HTML& gt ;
(HEAD)
(TITLE)
Judul website
(/TITLE)
(/HEAD)
(BODY)
Isi website
(/BODY)
(/HTML)

Minggu, 21 September 2008

SEJARAH INTERNET

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969. ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972.

ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Jumat, 05 September 2008

Wi-Fi

Atheros, satu perusahaan pembuat chip Wi-Fi, telah memperkenalkan chip tunggal 802.11a, b dan g, yang diklaim sebagai chip Wi-Fi pertama di dunia. Chip yang diberi kode nama AR5006X ini menggabungkan frekuensi radio 2.4GHz dan 5GHz, prosesor baseband, serta MAC pada satu silikon tunggal. Chip nirkabel tersebut juga menyediakan dukungan penuh untuk hardware yang memakai spesifikasi 802.11i atau lebih dikenal dengan Wi-Fi Protected Access (WPA) 2. Namun demikian, Atheros belum menyebut produknya terdaftar secara resmi di Wi-Fi Alliance.

Menurut Atheros, chip AR5006X mendukung spesifikasi Wi-Fi Multimedia (WMM), yang disahkan Wi-Fi Alliance. Produk chip tunggal dengan solusi tiga mode ini juga kompatibel dengan jaringan LAN yang telah ada, serta menyupai kecepatan transfer 108 Mbps, XR dan Super AG.

Selain merilis chip Wi-Fi tunggal, Atheros menawarkan pula dual-chip tri-mode yang merupakan solusi hemat biaya. AR5006X direncanakan bisa diproduksi secara massal pada triwulan keempat ini. Setiap chip nantinya akan dipasarkan dengan harga di bawah 12 dollar AS per 10.000 unit.

Masih ditahun 1999, IEEE mengeluarkan standar baru yang dimaksudkan untuk mendongkrak kinerja transfer data nirkabel. Teorinya, jika frekuensi yang digunakan makin tinggi makin besar juga pita lebar (bandwidth) yang dapat dipakai. Tak heran standar yang bekerja di frekuensi 5GHz ini bisa mencapai data rate maksimal 58Mbps.


Trend wireless networking memang tampaknya sedang menjadi topik yang paling hangat. Memang, janji untuk menghadirkan jaringan yang bebas dari kabel tentu memberikan kenikmatan tersendiri. Anda bisa browsing, mengecek e-mail, sampai memantau jaringan, dimana saja, selama tersedia koneksi WiFi.

Kenyataan lain adalah semakin banyaknya hotspot (daerah yang menyajikan layanan WiFi) di berbagai daerah. Indonesia pun tidak ketinggalan. Beberapa daerah sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyajikan layanan tanpa kabel ini.
CHIP kali ini berkesempatan mencoba solusi WiFi dari D-Link. Produsen yang satu ini walaupun tidak terlalu populer, namun memiliki cukup banyak produk networking. CHIP mencoba D-Link DWL-900AP+ (Access Point) dan DWL-650+ (PCMCIA WiFi).

D-Link DWL-900AP+: Access Point dengan tenaga ekstra

D-Link DWL-900AP+ merupakan Access Point untuk standar wireless 802.11b. Namun, DWL-900AP+ menggunakan standar “tidak resmi” Enhanced 802.11b, di mana throughput dari Access Point ini bisa mencapai 22 Mbps. Satu hal yang harus diperhatikan adalah untuk mendapatkan kecepatan optimum (22 Mbps), Anda harus menggunakan produk yang juga telah memakai standar “enhanced” tersebut.

Bentuk fisik dari DWL-900AP+ ini cukup ringkas. Desain model “balok” yang digunakan termasuk ramping dan hemat tempat. Sebuah antena fleksibel bisa diatur posisinya agar lebih dinamis.

D-Link DWL-650+: Teman yang tepat untuk Access Point “turbo”

D-Link juga menyertakan client WiFi 802.11b versi “enhanced” untuk diuji. Client wireless tersebut menggunakan model CardBus, yang memang ditujukan untuk pengguna notebook yang menginginkan koneksi wireless dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Desain yang digunakan cukup ramping. Anda tidak akan menemukan antena eksternal yang biasanya cukup mengganggu pemandangan. Dua buah LED indikator, satu untuk power dan satu untuk link akan memberikan informasi yang cukup bagi pengguna. Seperti juga DWL-900AP+, DWL-650+ juga tetap kompatibel dengan standar 802.11b yang sudah ada. Tampaknya tidak ada masalah kompatibilitas.

Hasil pengujian: Lebih cepat, namun tetap kompatibel

Selain itu, CHIP juga mencoba Access Point DWL-900AP+ dengan berbagai perangkat “WiFi 802.11b enabled” lainnya seperti iPAQ 5450 dan beberapa notebook Centrino.

CHIP sama sekali tidak mengalami masalah kompatibilitas dengan berbagai perangkat WiFi “lama” yang belum mendukung standar 802.11b Enhanced tersebut. Proses koneksi dapat dilakukan dengan baik dan mencapai kecepatan optimum di 11 Mbps (sesuai dengan standar 802.11b). Jangkauan dari Access Point DWL-900AP+ ini juga termasuk baik. CHIP masih bisa terkoneksi ke DWL-900AP+, walaupun terpisah pada jarak yang cukup jauh.

Anda yang menginginkan kecepatan lebih tinggi, sebaiknya memang menggunakan pasangan “enhanced” yaitu DWL-650+. Transfer akan didapat lebih tinggi dan lebih ideal untuk berbagi data dalam jumlah yang lebih besar.
Dua produk dari D-Link ini juga menawarkan tingkat enkripsi WEP sampai 256 bit. Cocok untuk Anda yang menginginkan tingkat keamanan ekstra. Namun harus diingat bahwa penggunaan tingkat enkripsi yang tinggi akan semakin mengurangi throughput dari jaringan wireless Anda. Jimmy.Auw@CHIP.co.id

Kesimpulan CHIP: Pasangan serasi untuk Anda yang menginginkan kecepatan yang lebih tinggi dari standar 802.11b. Fungsi repeater yang disediakan juga menarik untuk memperluas jangkauan (coverage area) wireless yang sudah ada.

Trend wireless networking memang tampaknya sedang menjadi topik yang paling hangat. Memang, janji untuk menghadirkan jaringan yang bebas dari kabel tentu memberikan kenikmatan tersendiri. Anda bisa browsing, mengecek e-mail, sampai memantau jaringan, dimana saja, selama tersedia koneksi WiFi.

Kenyataan lain adalah semakin banyaknya hotspot (daerah yang menyajikan layanan WiFi) di berbagai daerah. Indonesia pun tidak ketinggalan. Beberapa daerah sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyajikan layanan tanpa kabel ini.
CHIP kali ini berkesempatan mencoba solusi WiFi dari D-Link. Produsen yang satu ini walaupun tidak terlalu populer, namun memiliki cukup banyak produk networking. CHIP mencoba D-Link DWL-900AP+ (Access Point) dan DWL-650+ (PCMCIA WiFi).

The Minitar Wireless Router/Access Point MNWAPGR
Based on the cutting-edge IEEE 802.11g wireless technology, is a high quality and reliable Internet routing and security device combining firewall and network management support for the home and the small office segment. With its integrated WAN interface for DSL or cable modems, and built-in NAT, multiple PCs and devices can share one internet connection. Additional features are support for WDS bridging and VPN passthrough.


Features:

  • 4 Ports Fast Ethernet Switch
  • Supports WDS Bridging
  • Reverse SMA aerial connector (removeable)
  • Provides 10/100mbps WAN interface to connect with DSL or cable modem for broadband internet access
  • Built in NAT function: allows multiple PC's and devices to share one internet connection
  • Browser based interface configuration and management
  • Built in firewall to protect your intranet
  • VPN Support: passthrough of PPTP, L2TP, and IPSec
  • High speed for wireless LAN connection: supports both IEEE 802.11b and 802.11g. Up to 54 mbps data rate when operating in 802.11g mode.
  • Provides seamless roaming within the 802.11g and 802.11g WLAN infrastructure
  • Supports WEP and WPA encryption.
  • Physical Dimensions: 15.3 W x 11.8 D x 2.8 H










Kamis, 04 September 2008

Bluetooth


Bluetooth is a wireless protocol utilizing short-range communications technology facilitating data transmission over short distances from fixed and/or mobile devices, creating wireless personal area networks (PANs). The intent behind the development of Bluetooth was the creation of a single digital wireless protocol, capable of connecting multiple devices and overcoming problems arising from synchronization of these devices. Bluetooth uses a radio technology called frequency hopping spread spectrum. It chops up the data being sent and transmits chunks of it on up to 75 different frequencies. In its basic mode, the modulation is Gaussian frequency shift keying (GFSK). It can achieve a gross data rate of 1 Mb/s. Bluetooth provides a way to connect and exchange information between devices such as mobile phones, telephones, laptops, personal computers, printers, GPS receivers, digital cameras, and video game consoles over a secure, globally unlicensed Industrial, Scientific, and Medical (ISM) 2.4 GHz short-range radio frequency bandwidth. The Bluetooth specifications are developed and licensed by the Bluetooth Special Interest Group (SIG). The Bluetooth SIG consists of companies in the areas of telecommunication, computing, networking, and consumer electronics.

Bluetooth is a standard and communications protocol primarily designed for low power consumption, with a short range (power-class-dependent: 1 meter, 10 meters, 100 meters) based on low-cost transceiver microchips in each device.[2] Bluetooth enables these devices to communicate with each other when they are in range. The devices use a radio communications system, so they do not have to be in line of sight of each other, and can even be in other rooms, as long as the received transmission is powerful enough. Bluetooth device class indicates the type of device and the supported services of which the information is transmitted during the discovery process.

Class Maximum Permitted Power
mW(dBm)
Range
(approximate)
Class 1 100 mW (20 dBm) ~100 meters
Class 2 2.5 mW (4 dBm) ~10 meters
Class 3 1 mW (0 dBm) ~1 meter

More prevalent applications of Bluetooth include:

  • Wireless control of and communication between a mobile phone and a hands-free headset. This was one of the earliest applications to become popular.
  • Wireless networking between PCs in a confined space and where little bandwidth is required.
  • Wireless communications with PC input and output devices, the most common being the mouse, keyboardprinter. and
  • Transfer of files between devices with OBEX.
  • Transfer of contact details, calendar appointments, and reminders between devices with OBEX.
  • Replacement of traditional wired serial communications in test equipment, GPS receivers, medical equipment, bar code scanners, and traffic control devices.
  • For controls where infrared was traditionally used.
  • Sending small advertisements from Bluetooth enabled advertising hoardings to other, discoverable, Bluetooth devices.
  • Two seventh-generation game consoles, Nintendo's Wii and Sony's PlayStation 3 use Bluetooth for their respective wireless controllers.
  • Dial-up internet access on personal computer or PDA using a data-capable mobile phone as a modem.

Jaringan Kabel UTP

Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

kabel1.jpg

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.

kabel2.jpg

Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

kabel3.jpg

OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.

Kita bahas dulu yang tipe straight

Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan - lihat Gambar 4) : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

kabel4.jpg

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.

kabel5.jpg

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross

Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

kabel6.jpg

LAN TESTER - alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

kabel7.jpg

urutan pin standar

Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

kabel8.jpg

urutan pin TIDAK standar

Tipe Cross


Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.
Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:

  1. oranye muda
  2. oranye tua
  3. hijau muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. hijau tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua

Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:

  1. hijau muda
  2. hijau tua
  3. orange muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. orange tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua

Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.

Selasa, 02 September 2008

Jaringan Komputer

kumpulan beberapa komputer untuk melakukan komunikasi.
Jenis-Jenis Jaringan Komputer :
  • LAN ( lokal Area Network )=
suatu jaringan komputer pada daerah yang relatif sempit, misalnya jaringan komputer
pada suatu universitas dan perusahaan.
  • MAN ( Metropolitan Area Network ) =
suatu jaringan yang terdiri atas beberapa LAN, misalnya jaringan kantor cabang sebuah
perusahaan disuatu kota
  • WAN ( Wide Area Network ) =
suatu jaringan yang terdiri atas beberapa MAN. wilayah yang dicakup oleh WAN sangat
besar, bahkan hingga masuk ke negara lain.